Rolly Anwari, musisi kamar tidur dari Bandung. Sudah mengenal music sejak TK, dan menggubah lagu untuk pertama kalinya di umur 12 tahun, tetapi baru mengenal produksi musik dengan DAW di umur 14 tahun. Menurut saya, music instrumental jauh lebih luas dan universal, karena tidak terpaku konteks dan bisa memicu imajinasi. Maka dari itu Fantascape dibuat sebagai proyek music instrumental yang berfungsi sebagai ‘kendaraan pikiran’, yang dapat ‘membawa’ pendengarnya ke situasi atau adegan tertentu, seperti menyetir di pinggir pantai, terbang di antara awan-awan, atau berenang di lautan--menggunakan imajinasi masing-masing, dan mungkin dengan konteks masing-masing. Fantascape sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu ‘fantasy escape’, atau bisa juga ‘fantasy landscape’. Gaya komposisi Fantascape banyak terinspirasi musisi-musisi seperti Owl City, Port Blue, Vangelis, Poppy Ackroyd, Keane, dan banyak lainnya, dengan percampuran genre-genre seperti electronica, neo-classical, new age, dan math rock. Fantascape seringkali juga dipergunakan untuk membuat komposisi music untuk scoring, dance performance, video mapping performance, atau bahkan keperluan publikasi.